konom Bank Dunia, Frederico Gil Sander, mengakui tidak yakin pada siklus krisis ekonomi tiap-tiap 10 th., yang diperkirakan menimpa Indonesia th. depan. Frederico menilainya keadaan Indonesia sekarang ini telah jauh lebih baik di banding waktu krisis pada 1998 serta 2008.
” Saya sendiri yang orang Brasil (bukanlah orang Indonesia) tidak yakin pada siklus krisis tiap-tiap 10 th. di Indonesia, ” katanya dalam acara Indonesia Economic Quarterly 2017 di Jakarta, Kamis, 14 Desember 2017.
Ulas juga : cara mencari persen
Frederico menyebutkan Indonesia banyak belajar dari sebagian krisis yang terlebih dulu berlangsung. ” Saya rasa Indonesia sudah mempunyai persiapan yang tambah baik untuk hadapi semua jenis resiko, terlebih sesudah th. 2013. ”
Pada 2013, ekonomi Indonesia memanglah alami pelambatan. Waktu itu nilai ganti rupiah melemah sampai Rp 10. 732 per dolar Amerika Serikat, atau terdepresiasi sekitaran 9, 47 % mulai sejak awal 2013.
Info terkait : break even point adalah
Diluar itu, cadangan devisa Indonesia terkuras. Sekitaran tujuh bln., dari Januari hingga Juli 2013, cadangan devisa turun dari sekitaran US$ 112, 8 miliar jadi US$ 92, 7 miliar.
Mengenai gosip tentang siklus krisis ekonomi tiap-tiap 10 th. mengacu pada krisis yang berlangsung pada 1998 serta 2008. Penyebabnya paling utama krisis 1998 yaitu nilai ganti mata uang, terlebih di Asia, yg tidak fleksibel, juga tak ada sinkronisasi pada kurs serta capital inflow (arus modal masuk). Sedang penyebabnya krisis 2008 satu diantaranya akumulasi dari resiko perubahan tehnologi.
baca juga : harga pokok produksi
Frederico menyebutkan fondasi makro ekonomi Indonesia sekarang ini begitu kuat. Pemerintah Indonesia, menurutnya, telah miliki cukup persiapan untuk hadapi potensi krisis. Satu diantara tandanya yaitu meningkatnya level export pasca-perbaikan nilai komoditas. ” Level mengkonsumsi yang pernah alami penurunan pada paruh pertama 2017 mulai bertambah pada kuartal ke-3 2017, sekitaran 5, 5 % (qoq) ” katanya.
Komentar
Posting Komentar