Satu diantara anggota tim peneliti, Ran Levi dari Kampus Aberdeen, menerangkan, penelitian memakai benda yang mempunyai jaringan kompleks seperti otak supaya bisa mengerti apa yang berlangsung. ” Tanpa ada itu, yang Anda saksikan hanya kekacauan ‘pepohonan’, yakni neuron yang menembaki apa yang terlihat jadi alur acak, ” tuturnya.
Karenanya, tim peneliti memakai topologi Aljabar, yang disebut cabang dari pengetahuan matematika, untuk peroleh susunan jenis didalam otak virtual dengan pertolongan seperangkat computer mutakhir. Kemudian, susunan diujicobakan pada otak asli untuk mensahihkan akhirnya.
baca rumus lainnya : rumus mencari luas lingkaran
Waktu peneliti memberikan stimulus kedalam jaringan otak virtual, dimensi dalam click yang terjadi makin tinggi. Waktu itu, disela-sela beberapa click itu, keluar rongga. Hal itu menurut Levi berlangsung waktu ada sistem info masuk didalam otak.
” Timbulnya rongga berdimensi tinggi waktu otak mengolah info, bermakna neuron di jaringan bereaksi pada rangsangan lewat cara yang begitu teratur, ” kata Levi.
related post : rumus lingkaran
Riset yang dimuat di Jurnal Frontiers in Computational Neuroscience melukiskan kalau sistem timbulnya rongga berdimensi itu teratur seperti bangunan menara, diawali dengan batang (1 Dimensi), lantas papan (2 Dimensi), lantas kubus (3 Dimensi), serta lalu geometri yang lebih kompleks dengan 4 Dimensi, 5 Dimensi, dan sebagainya.
baca juga : rumus luas permukaan tabung
” Perubahan kesibukan lewat otak mirip istana pasir multi dimensi yang keluar dari pasir serta lalu hancur, ” tuturnya. Langkah tim peneliti selanjutnya yaitu lihat peranan praktis yang dimainkan susunan ini di otak.
Seumpama dalam studi pengetahuan saraf berjuang untuk temukan dimana otak menaruh memori. Rongga di bangunan dimensional waktu info masuk ke otak jadi jawabannya. ” Mereka mungkin saja ‘bersembunyi’ di rongga berdimensi tinggi, ” tebak Markram.
Komentar
Posting Komentar